Cara memperbaiki computer dengan safe mode
Sebenarnya safemode jika dapat dimanfaatkan secara maksimal akan
dapat berguna bagi kita, karena dengan safe mode, anda dapat memperbaiki
komputer anda yang bermasalah, yang disebabkan oleh macam-macam masalah
di komputer. seperti virus, erorr, dkk.untuk diketahui dalam safe mode
sangat efektif untuk membasmi virus, karena dsalam safe mode operating
system akan berjalan secara minimalis dan semua aplikasi di nonaktifkan.
Lebih dari itu safe mode ternyata memiliki fungsi yang lebih dalam
lagi. Tidak hanya berkaitan dengan virus dan kawan-kawannya saja. Dalam
safe mode, Anda dapat melakukan banyak perbaikan yang biasa dilakukan
para teknisi komputer.
Masuk dalam safe mode bukankah langkah yang sulit. Pertama-tama nyalakan
komputer atau restart komputer, lalu setelah selesai loading RAM, tekan
F8. Dalam Windows XP, Anda akan diberikan beberapa pilihan untuk modul
safe mode. Yang pertama Safe Mode with Networking, Safe Mode with
Command Prompt dan yang terakhir Safe Mode saja. Bila Anda ingin dapat
terhubung ke jaringan tempat komputer terhubung atau ingin menggunakan
koneksi internet ketika berada dalam safe mode, maka pilihlah pilihan
pertama. Bila akan menggunakan safe mode dalam bentuk command prompt
seperti layaknya DOS atau Linux, gunakan Safe Mode with Command Prompt.
Namun bila hanya ingin mengunakan Safe Mode biasa tanpa terhubung dengan
jaringan apapun, pilihlah saja Safe Mode.
Jika Anda ingin menggunakan Windows XP Pro, maka dapat memilih login
yang digunakan asalkan memiliki izin agai admin. Sedangkan, para
pengguna Windows XP Home hanya ada login administrator yang ditawarkan
dengan password yang dikosongkan. Sehingga hanya seseorang yang
mengetahui password administrator utama saja yang dapat masuk dalam Safe
Mode Windows XP Home.
Ketika akan masuk dalam Safe Mode, Anda akan ditanyakan apakah Anda
yakin atau tidak. Jika ya, maka lanjutkan. Jika tidak lebihbaik mundur.
Meskipun sebenarnya tidak akan berbahaya masuk dalam safe mode. Masuk
dalam safe mode sama saja dengan login sebagai administrator. Tidak ada
yang berbeda, selain keminimalisan operating system, perangkat keras,
dan aktifnya aplikasi (perangkat lunak).
Menghilangkan Virus dalam Safe Mode
Pada awal wacana sempat dikatakan bahwa pembasmian virus dan
kawan-kawannya sering manjadi agenda utama seseorang masuk dalam Safe
Mode. Mungkin sebagian Anda sudah banyak yang mengetahui bagaimana
menghapus virus dan modul biasa. Bagaimana dalam Safe Mode? Lebih mudah.
Karena dalam safe mode tidak banyak pengaturan yang harus dilakukan.
Sebagian besar aplikasi virus ternama pada modul Safe Mode akan otomatis
melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, melakukan
scanning pada Safe Mode memang cendrung lebih lama.
Selain virus yang sulit dibasmi, dalam Safe Mode Anad juga dapat
menghapus adware dan spyware. Caranya sama saja. Jalankan program anti
spyware dan anti adware, seperti halnya men-scan dengan anti virus.
Maka, spyware dan adware pun dapat hilang layaknya virus.
Mengapa dengan Safe Mode bisa,sedangkan tanpa Safe Mode tidak? Karena
pada umumnya aplikasi perusak sekali mendapat izin untuk aktif, maka ia
akan trus menginstal dirinya setiap kali dihapus atau di-uninstall.
Bahkan ada beberapa aplikasi adware atau spyware yang pada saat aktif
memang tidak dapat dihentikan atau dihapus. Dalam Safe Mode semua
aplikasi ini tertidur , sehingga dapat dimatikan. Dalam modul biasa
aplikasi penggangu umumnya akan aktif pada saat komputer mulai
dinyalakan.
Mengakses System Restore
System restore adalah salah satu fitur yang efektif untuk
mengembalikan system Anda pada keadaan dimana kerusakan atau konflik
sistem belum terjadi. Misalnya pemasangan driver yang tidak kompatibel
dengan Windows XP. Dengan system restore, Anda dapat dengan mudah
mengembalikan kondisi komputer kembali ke waktu dimana perangkat
tersebut di install.
System restore dapat diakses melalui system tools, dalam modul
normal. Namun adakalanya dimana kerusakan atau ketidakcocokan
alat/driver mengakibatkan user sulit memasuki modul normal atau dapat
disebut juga komputer gagal booting. Oleh sebab itu, salah satu jalan
keluarnya adalah mengakses system restore dari modul Safe Mode.
Bahkan setiap kali akan memasuki Safe Mode, Anda akan selalu ditanya
oleh komputer Anda apakah akan bekerja dalam safe mode atau hanya kan
menjalankan system restore. Jika Anda ingin menjalankan system restore,
pada saat awal memasuki safe mode pilih saja No.
Kemudian Anda dapat menjalankan system restore sebagaimana layaknya
menjalankan system restore pada modul normal. Semua langkah dalam
menggunakan system restore tidak ada yang berbeda, baik dalam Safe Mode
maupun dalam modul normal. Untuk lebih jelas mengenai Safe Mode,
bagaimana mengaturnya.
Memperbaiki Komputer Rusak
Komputer yang tidak dapat dipergunakan ada banyak sebabnya. Mulai
dari aplikasi yang rusak sampai pada kerusakan fisik Beberapa kerusakan
ini sebenarnya dapat dengan mudah diperbaiki dalam safe mode, ketimbang
harus dibawa ke tempat servis yang tidak jarang membutuhkan waktu dan
biaya yang besar. Beberapa petunjuk di bawah ini nantinya dapat anda
pergunakan untuk memperbaki beberapa kerusakan komputer dengan safe
mode. Namun, terlebih dahulu Anda harus mengenali jenis kerukan apa yang
dialami komput Anda.
Cara mengetahuinya adalah dengan mengidentifikasi di mana kegagalan
terjadi. Jika komputer gagal menjalani proses booting, pada saat sedang
loading Windows atau kemudian diam dan layar menjadi biru, maka
kekacauan dat6ing dari driver atau hardware yang tidak cocok.
Sedangkan bila yang terjadi adalah system crash pada saat proses
loading selesai dijalankan, atau pada saat Windows sedang melakukan
proses star up, maka yang terjadi biang keladinya adalah aplikasi yang
aktif pada saat star up. Baik karena proses instaliasi yang tidak
sempuna, karena kompliknya aplikasi dengan aplikasi lain, atau hardware
yang ada. Semuanya bisa saja menjadi penyebab.
Kerusakan Software
Kerusakan yang ditimbulkan oleh aplikasi cukup beragam, diantaranya
adalah aplikasi tersebut dapat membuat system mengalami crash baik pada
saat komputer selesai loading antar muka atau pada saat aplikasi
dijalankan. Bahkan ada juga beberapa aplikasi atau service yang membuat
system sepenuhnya gagal booting.
Masalah-masalah yang ditimbulkan oleh aplikasi ini sebenarnya
memiliki banyak solusi sebelum akhirnya diselesaikan dengan safe mode.
Yang pertma adalah dengan meng-uninstall aplikasi melalui control
panel, Add/Remove Programs. Lalu install ulang. Yang kedua adalah dengan
menjalankan system restore. Jika keduanya berhasil, maka tidak perlu
masuk ke dalam Safe Mode. Namun jika keduanya tidak berhasil atau tiap
kali melakukannya komputer selalu melakukan crash, karena konflik yang
terjadi antara software dan hardware. Maka langkah selanjutnya barulah
menggunakan Safe Mode. Langkah menggunakan Safe Mode juga akan dengan
sendirinya harus Anda lakukan bila kerusakan membuat Anda sulit masuk
dalam antar muka Windows XP yang normal. Umumnya ditimbulkan oleh
aplikasi yang aktif pada saat startup.
Langkah awal adalah masuk dalam Safe Mode. Kemudian lakukan proses
uninstall dari Safe Mode. Cara ini umumnya sangat efektif. Karena
kemungkinan system mengalami konflik sangat minim.
Jika tidak mengetahui program apa saja pada saat start up, maka Anda
dapat menggunakan bantuan aplikasi khusus (yang dapat mendeteksi auto
run aplikasi) atau dengan menggunakan perintah ‘msconfig’. Caranya tekan
start kemudian klik run dan tulis msconfig, kemudian tekan Ok.
Setelah itu buka halaman start up. Pada halaman ini Anda dapat
menandakan mana saja aplikasi yang ingin Anda pilih untuk tetap
diaktifkann dan mana yang tidak. Lalu jalankan kembali ke Windows dalam
modul biasa.
Namun jika tidak diketahui aplikasi mana yang mengacau, Anda perlu menjalankan trik berikut :
Jalankan ‘msconfig’ dalam safe mode lalu pilih bagian start up. Dan
langsung tekan tombol Disable all. Tekan tombol apply lalu booting
komputer Anda dalam modul biasa.
Kemudian dalam modul biasa, jalankan kembali msconfig dan buka kembali bagian start up.
Setelah itu, pilih salah satu persatu aplikasi untuk diaktifkan.
Setiap kali mengaktifkan satu aplikasi, booting kembali komputer Anda.
Lakukan terus sampai Anda mengalami crash atau biasa muncul. Dengan
begitu, Anda dapat mengetahui sebenarnya aplikasi mana yang menjadi
gara-gara.
Bila sudah diketahui, lakukan proses penonaktifan aplikasi tersebut atau menguninstall secara langsung aplikasi dalam Safe Mode.
Kerusakan Hardware
Jika Anda salah meng-update driver, dengan mudah Anda dapat
menjalankan Roll Back Driver. Namun kadang untuk menjalankan rol back
driver tidak sesederhana itu. Sebab bila ternyata terjadi konflik, maka
akan ada kemunkian system crash dan tidak mau booting ke dalam modul
normal sehingga proses roll back driver harus dilakukan dalam Safe Mode.
Proses roll back driver dapat dilakukan jika memang Anda mengetahui driver mana yang bermasalah.
Umumnya permasalahan driver bila tidak karena salah drivernya, maka
kesalahan lain adalah sriver yang rusak tidak dapat diterima oleh
operating system. Dalam Windows XP, Anda boleh mencurigai driver-driver
yang tidak memilki sertifikasi Windows XP. Cara mengetahui driver mana
saja yang tidak memiliki sertifikasi Windows XP adalah dengan
menjalankan perintah ’sigverif’.
Namun bermasalah dengan operating system Anda. Oleh sebab itu, Anda
harus mengetesnya satu per satu. Sebelum mengetes, sebaiknya Anada
jalankan ’sigserif’ tersebut dalam modul Safe Mode. Lalu setelah Anda
mengetahui driver mana saja yang bukan bersetifikasi Windows cut dan
paste file tersebut dari :C\windows\system32\driver\ ke dalam folder
yang Anda buat sendiri (misalnya diberikan nama back up).
Kemudian kembalikan (dengan cut dan paste) satu persatu ke dalam
driver kedalam folder :C\windows\system32\driver\ satu per satu sambil
me-roboot komputer dalam modul biasa-pada setiap satu file
dipindahkan-sambil Anda mengalami masalah atau sampai kmputer tidak mau
me-reboot tau crash. Dengan begitu, Anda akan mengetahui driver mana
yang bermasalah. Cut dan paste driver tersebut kembali ke folder yang
Anada buat sebelumnya. Lalu cari penggantinya yang lebih baik. Bila
sudah dapat di install kembali drivernya.
Namun, jangan lakukan hal ini pada driver VGA. Untuk driver VGA
caranya cukup dengan rool back driver atau meng-update drivernya. Dalam
mengakses menu driver VGA dalam Safe Mode adalah sebagai berikut.
Setelah jalankan Safe Mode, klik kanan pada dekstop, lalu pilih
properties. Kemudian itu pilih halaman setting, tekan tombol Advance di
bagian bawahnya. Lalu pada halaman adapter tekan tombol Properties. Pada
halaman driver Anda dapat melakukan tindakan-tindakan yang disebutkan
tadi.
Bila ada perangkat yang setelah dipasang justru membuat komputer
crash atau membuat menolak booting, maka Anda harus men-Disable-kan
terlebih dahulu perangkat tersebut dalam modul Safe Mode. Kemudian cari
driver yang benar kemudian install driver tersebut dalam modul normal.
Setelah terinstall dengan benar, barulah enable-kan kembali perangkat
Anda dalam modul normal juga.
Tidak jarang juga berkaian dengan VGA adalah niladi refresh rate yang
tidak sesuai dengan kemampuan monitor, sehingga kadang monitor tidak
mau menampilkan antarmuka operting system-nya dengan baik. Cara
memperbaikinya tekan tombol F8 (seperti akan masuk dalam Safe Mode)
namun jangan plih safe mode, melainkan pilih Enable VGA Mode. Dengan
begini komputer akan me-reset pengaturan VGA pada nilai standard yaitu
resolusi 640×480 dengan refresh rate 60 Hz. Untuk mengubahnya tekan menu
Start, Control Panel, Display, Settings, Advance. Kemudian dalam
halaman Adaptor tekan tombol ‘list all modes’. Cobalah opsi yang Anda
inginkann, bila tidak ada keganjilan, berati cocok. Jika sudah cocok,
reboot kembali komputer dalam modul normal.